Monthly Archives: March 2011

Pasar Cloud Computing Indonesia Masih Butuh Edukasi

Laporan dari Singapura
Pasar Cloud Computing Indonesia Masih Butuh Edukasi
Fino Yurio Kristo – detikinet


(Ist)

Singapura – Sebagai sebuah teknologi yang relatif masih baru diperkenalkan pada publik, masih banyak yang awam mengenai layanan cloud computing alias komputasi awan. Hewlett Packard (HP) pun menyadari hal ini dan berniat untuk serius mengedukasi pasar, termasuk di Indonesia.

Ya, pasar Indonesia termasuk yang dipandang penting oleh HP dalam ekspansi bisnis cloud computingnya. Namun pihak HP sendiri mengaku belum terlalu serius menggarap pasar tanah air, khususnya di kalangan pemerintah.

“Kami mengakui belum begitu efektif mengkomunikasikan (cloud computing-red) di beberapa pasar. Dan kami mulai mengubah cara kami. Di Indonesia kami sudah nomor satu di area seperti pasar PC, dan bagus juga di segmen enterprise. Kami pun semakin serius menggarap pasar Indonesia,” tukas Bradden Wondra, Chief Technology Officer
Enterprise Services Hewlett Packard (HP) Asia Pacific & Japan dalam temu media terbatas di Singapura, Jumat (25/3) sore.

Menurut Bradden, orang-orang mulai tertarik dengan cloud computing yang kini semakin banyak dibicarakan. Namun yang paling menjadi perhatian pasar adalah soal sekuriti. Para organisasi ingin mendapat jaminan soal sekuriti, privasi, sampai kehandalan produk.

“Maka berbagai edukasi pasar ini sedang serius kami lakukan pada saat ini,” imbuh Bradden dalam kesempatan yang sama. Hanya saja dia tidak membeberkan secara khusus seperti apa strategi perusahaannya di pasar cloud computing Indonesia.

Memang meski keuntungan pemanfaatan cloud, khususnya public cloud cukup menggiurkan, namun para organisasi tetap awas dengan berbagai risiko. Misalnya keamanan data-data penting, performa jaringan dan interoperability.

Menurut HP, private cloud bisa mengurangi kecemasan soal sekuriti. Private cloud adalah sebuah infrastruktur layanan cloud yang dioperasikan hanya untuk organisasi tertentu. Perusahaan memiliki kontrol penuh terhadap sumber daya IT dan juga data. Di sini, HP menawarkan solusi seperti HPCloudSystem yang berperan membangun
lingkungan private cloud.

Bradden mengklaim, salah satu kelebihan layanan cloud computing HP adalah berbasis model hybrid. Hybrid clouds menggunakan kombinasi sumber daya internal yang tetap dikontrol pihak organisasi dengan sumber daya eksternal yang disediakan provider layanan cloud. Model hybrid ini memungkinkan organisasi memakai data center mereka yang sudah eksis.

Cloud Computing Raih Momentum, Pebisnis Perlu Bersiap

Laporan dari Singapura
Cloud Computing Raih Momentum, Pebisnis Perlu Bersiap
Fino Yurio Kristo – detikinet


Suasana acara (fyk/inet)

Singapura – Solusi komputasi awan alias cloud computing dinilai telah mendapatkan momentum di kawasan Asia Pasifik. Kalangan pebisnis pun diharapkan mulai bersiap untuk menerapkan evolusi baru internet ini karena penerapannya dipercaya dapat mentransformasi kapabilitas bisnis secara signifikan.

“Penelitian terkini dari HP mengungkap bahwa 80% ekeskutif bisnis senior dan pemerintah percaya mereka perlu mengadaptasi enterprise mereka untuk memenuhi harapan konsumen dan penduduk. Lebih lanjut, 73% dari responden yakin teknologi adalah kunci bagi pebisnis dan pemerintah untuk berinovasi,” ucap Bradden Wondra, Chief Technology Officer Enterprise Services HP Asia Pacific & Japan dalam temu media terbatas di Singapura.

Nah, salah satu model teknologi yang mulai dipertimbangkan para pebisnis dan pemerintah adalah cloud computing. HP meyakini di tahun 2015, pebisnis senior, pemerintah dan eksekutif teknologi di Asia Pasifik memercayai kalau setidaknya 19% penerapan TI mereka akan melalui komputasi awan publik. Kemudian 26% via komputasi awan pribadi dan sisanya akan dioperasikan melalui in house atau outsourced.

HP juga menyertakan data dari biro riset IDC yang melaporkan bahwa sebagian eksekutif senior IT di Asia Pasifik telah menggunakan atau sedang mempertimbangkan pemanfaatan teknologi cloud computing. Cloud pun dikatakan akan segera menjadi layanan mainstream di kalangan enterprise.

Kalangan enterprise sepertinya tertarik dengan fleksibilitas dan kemudahan yang disediakan melalui layanan cloud computing. Tidak mengherankan jika kemudian HP juga coba menawarkan berbagai solusi cloud computing untuk memenuhi permintaan layanan ini di area Asia Pasifik.

Bradden mengklaim, salah satu kelebihan layanan cloud computing HP adalah berbasis model hybrid. Hybrid clouds menggunakan kombinasi sumber daya internal yang tetap dikontrol pihak organisasi dengan sumber daya eksternal yang disediakan provider layanan cloud. Model hybrid ini memungkinkan organisasi memakai data center mereka yang sudah eksis.

Menanggapi tren cloud computing yang makin berkembang di wilayah Asia Pasifik, Hewlett Packard pun melakukan investasi yang terbilang cukup besar demi menggeber layanannya. Di antaranya, mereka telah membangun data center di beberapa wilayah.

“Dunia sudah berubah dan pemanfaatan cloud computing tidak terelakkan. Jadi, cloud computing akan menjadi core strategy HP. Kami menawarkan berbagai produk dan layanan cloud computing. Dan investasi yang kami keluarkan untuk ini mencapai miliaran dolar,” klaim Bradden.

Pembangunan data center baru digalakkan oleh HP di kawasan Asia Pasifik. Misalnya di negara Australia, Selandia Baru, India dan China. Ini sejalan dengan makin banyaknya perusahaan memanfaatkan jasa layanan cloud computing dari HP.